Dalam dunia bisnis, kebijakan mutu merujuk pada seperangkat aturan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. 

Meskipun pentingnya kebijakan mutu telah dikenal sejak lama, masih banyak perusahaan yang menghadapi kendala dalam menerapkan kebijakan mutu yang sesuai dengan bisnis mereka. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami konsep dan bagaimana cara membangun kebijakan mutu yang sesuai dengan bisnis mereka.

Baca juga: Manfaat Bisnis Melalui Implementasi ISO 9001

Definisi Kebijakan Mutu

Kebijakan Mutu adalah sebuah dokumen resmi dan tertulis yang memuat tentang bagaimana perusahaan atau organisasi akan mengelola dan meningkatkan kualitas produk atau layanannya agar sesuai dengan standar industri yang berlaku.

Selain itu, Hal ini juga berkaitan erat dengan komitmen dan tujuan organisasi, dan menjadi pedoman bagi seluruh karyawan dalam melakukan tindakan sehari-hari yang sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.

Tujuan dari Kebijakan Mutu adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan, memenuhi persyaratan standar industri yang berlaku, serta meningkatkan terus-menerus kualitas produk atau layanan yang dihasilkan oleh perusahaan atau organisasi. 

Bagaimana Cara Membuat Kebijakan Mutu Dengan Baik

Membuat kebijakan mutu dengan benar merupakan salah satu langkah penting dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015. Berikut adalah beberapa cara dalam membuat Kebijakan Mutu yang benar:

1. Sesuai dengan maksud organisasi:
   Kebijakan Mutu harus sesuai dengan maksud organisasi dan mencerminkan aspirasi serta nilai-nilai perusahaan yang diinginkan. Hal ini akan menjaga agar setiap kebijakan yang dibuat dapat membantu perusahaan mencapai tujuan-tujuannya.

2. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan menelaah sasaran mutu:
   Dalam Kebijakan Mutu harus memuat kerangka kerja yang dapat membantu perusahaan untuk menetapkan dan menelaah sasaran mutu secara sistematis. Dengan begitu, sasaran mutu yang ditetapkan akan lebih terukur dan terarah.

3. Memuat komitmen untuk mematuhi persyaratan yang berlaku:
   Cantumkan komitmen perusahaan untuk mematuhi persyaratan yang berlaku, seperti regulasi pemerintah dan standar industri yang berlaku. Dengan begitu, perusahaan dapat menjaga kualitas produk dan layanan yang dihasilkan agar tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan.

4. Memuat komitmen untuk melakukan peningkatan Sistem Manajemen Mutu:
   Kebijakan Mutu harus mencantumkan komitmen perusahaan untuk melakukan peningkatan terhadap Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan. Dengan begitu, perusahaan dapat mengembangkan sistem manajemen yang lebih baik dan selalu meningkatkan kualitas produk dan layanan yang dihasilkan.

5. Tersedia dalam bentuk informasi terdokumentasi dan senantiasa dipelihara:
   Kebijakan Mutu harus tersedia dalam bentuk dokumen tertulis sebagai bukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diakses. Kebijakan Mutu juga harus disimpan secara aman dan diperbarui secara berkala untuk memastikan bahwa isinya selalu aktual.

6. Dikomunikasikan dan dimengerti di dalam organisasi:
   Komunikasikan dan dimengerti oleh seluruh pihak di dalam organisasi, seperti manajemen dan karyawan. Dengan begitu, seluruh pihak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan komitmen perusahaan dalam Kebijakan Mutu.

7. Tersedia untuk pihak terkait:
   Selain disosialisasikan kepada karyawan, Kebijakan Mutu juga perlu dibagikan kepada pihak-pihak terkait dengan organisasi, seperti pelanggan atau mitra bisnis. Hal ini dapat dilakukan dengan mengunggah Kebijakan Mutu di situs web perusahaan atau dengan mengadakan pertemuan langsung.